Ahlan Wasahlan ^-^
Monday, July 18, 2011
If You Ashamed Of Me....
Vander Hoven, a psychologist from Netherlands, announced his new discovery about the effect of reading the Qur'aan and repeating the word ALLAH both on patients and on normal persons. The Dutch professor confirms his discovery with studies and research applied on many patients over a period of three years.
Some of his patients were non-Muslims, others do not speak Arabic and were trained to pronounce the word " ALLAH " clearly; the result was great, particularly on those who suffer from dejection and tension. Al Watan, a Saudi daily reported that the psychologist was quoted to say that Muslims who can read Arabic and who read the Quran regularly could protect themselves from psychological diseases.
The psychologist explained how each letter in the word "ALLAH" affects healing of psychological diseases. He pointed out in his research that pronouncing the first letter in the word "ALLAH" which is the letter ( A ), released from the respiratory system, controls breathing. He added that pronouncing the velar consonant ( L) in the Arabic way, with the tongue touching slightly the upper part of the jaw producing a short pause and then repeating the same pause constantly, relaxes the aspiration.
Also, pronouncing the last letter which is the letter (H) makes a contact between the lungs and the heart and in turn this contact controls the heartbeat. What is exciting in the study is that this psychologist is a non-Muslim, but interested in Islamic sciences and searching for the secrets of the HolyQuran Allah, The Great and Glorious, says, We will show them Our signs in the universe and in their ownselves, until it becomes manifest to (remember me in ur Dua).
ALLAHU AKBAR Allah is great Allah keeps me going day and night. Without Allah , I am no one. But with Allah , I can do everything. Allah is my strength." This is a simple test. If you love Allahand you are not ashamed of all the great things that he has done for you, send this to everyone you know, May Allah help u to succeed...Ameen
During the next 60 seconds, stop whatever you are doing, and take this opportunity. (Literally it is only 1 minute) All you have to do is the following: You simply say "A prayer" for the person that sent you this message.
Allah said, "If you are ashamed of me, I will be ashamed of you."
http://www.iluvislam.com/english/motivation/inspiration/710-if-you-ashamed-of-me.html
Thursday, July 14, 2011
~Allah itu adil ke??~
" Aku selalu buat baik dgn orang, tapi kenapa Allah bagi aku balasan buruk camni?"
" Kenapa Allah tak adil? Aku penat study teruk2, jaga diri drpd maksiat, tak couple, tapi kenapa si Ahmad tu, siap lepak2 clubbing, awek keliling pinggang tapi boleh score 4flat lagi?"
Hmm, mungkin ada di kalangan kita pernah terfikir mcm ayat2 kat atas tu kan.. Mungkin aku juga pernah.. Astaghfirullahala'zim. Tu semua tak laen hanyalah hasutan syaitan yg nak kita terus-terusan menyalahkan Allah tanpa menyingkap hikmah di sebalik kebaikan yg kita dah buat selama ni. Sahabat, percayalah, rahmat Allah itu teramat luas.
" Sesiapa melakukan amal yang baik, maka baginya sepuluh kali lipat amalnya" (Surah Al-An-An'am 6:160)
Masya-Allah! Kasihnya Dia! Bahkan dalam hadith juga dinyatakan:
" Sesungguhnya Allah menetapkan kebaikan2 dan keburukan2 kemudian menerangkannya: Sesiapa berhasrat mengerjakan kejahatan namun tidak jadi melakukannya, Allah mencatat di sisi-Nya satu kebaikan yg sempurna. Jika dia berhasrat mengerjakan kebaikan lalu benar2 mngerjakannya, maka Allah mencatat nilai kebaikan itu sepuluh kali ganda hingga tujuh ratus kali ganda, bahkan berlipat kali ganda lagi. Dan sesiapa berhasrat mengerjakan keburukan namun tdk jadi melakukannya, Allah mencatat di sisi-Nya satu kebaikan yg sempurna dan jika dia berhasrat mengerjakan keburukan lalu benar2 mngerjakannya, Allah hanya mencatat satu keburukan utknya" ( Riwayat Ahmad, al-Bukhari dan Muslim~ Hadis 40 Imam Nawawi)
Masa sekolah dulu2, Ustazah selalu kongsi hadith ni dlm kelas. Memang tak syak lagi, kasih sayang Allah itu teramat luas. Hampir saja ingin aku katakan yang Allah itu TIDAK ADIL. OOpps..Jangan salah faham, jangan salah tafsir ye. Kenapa aku kata Allah itu tak adil?? Sebabnya, jika dilihat dlm hadith, satu kejahatan dibalas dengan satu keburukan tetapi, satu kebaikan saja dibalas dengan gandaan yang tak terkira banyaknya. Kalau Allah itu adil, tentu setiap satu kebaikan dibalas dengan satu kebaikan saja. Lihat, Allah, kerana teramat menyayangi hamba-Nya sanggup mengenepikan konsep adil yg kita fahami dalm kehidupan kita.
Setiap kebaikan yang kita fikirkan walaupun belum dilakukan saja telah diberikan pahala apatah lagi bila dilakukan. Maka berganda-gandalah pahala diberikan-Nya buat kita dengan syarat kita ikhlas, Insya-Allah =)
Jika seseorang itu berniat melakukan dosa, namun tak jadi melakukannya, maka Allah mencatat satu kebaikan penuh untuknya. Malah membatalkan niat utk melakukan dosa semata-mata kerana Allah pun dianggap salah satu amal soleh iaitu Keredhaan Allah. MAsya-Allah. Allah tak pernah mengira bahawa berfikir utk melakukan maksiat sebagai satu dosa. Ganjaran bila melakukan kebaikan berlipat-lipat kali ganda, tak seperti melakukan keburukan di mana dosa hanya sekali sahaja.Allahu Rabbuna~ Renung2kan dan selamat beramal (^-^,)
Friday, July 8, 2011
~Ujian Dan Kepahitan Bukti Cinta-Nya Pada Sang Hamba~~
Assalamualaikum, dengan nama Rabb yg indah kumulai kalam ini. Rasa hati ingin benar berkongsi cerita mengenai manisnya ujian dari Allah, sang khaliq pencipta kita. Walaupun mungkin ada di kalangan kita yg telah merasai betapa nikmatnya setiap kali dugaan hebat menjelma, merenggut kebahagiaan, menjemput kesedihan di hati, tetapi aku tetap juga ingin mencoret keindahan itu di sini. Tidak kurang juga masih ada yg tertanya2 mengapa diri diduga sebegitu pedih. Diri ini juga kadang melatah tanpa sedar tika diuji, justeru, peringatan demi peringatan akan kasih syg-Nya amat penting untuk dijadikan pedoman hidup. Sedar tak sedar, semua orang sedang diuji. Ada yg diuji dengan kesedihan, kematian, kemiskinan, kesakitan, kemalangan dan tidak kurang juga dengan kemewahan, kesihatan, kebahagiaan. Ya sudah jelas ujian yang tampak di mata bagi ujian yang pahit, tapi bagaimana pula dengan ujian yg manis itu?? Tatkala berbicara tentang ujian, masih ramai yg tidak tahu bahawa yg manis itu juga ujian bagi membuktikan sama ada kita sebagai hamba mensyukuri atau mengkhianati nikmat kurniaan-Nya. Entri kali ini mengisahkan sebuah cerita yang pada aku mungkin agak klise tapi isi dan hikmahnya sangat mendalam. Cerita dari Indonesia ini diceritakan oleh ayah aku seusai Isya' tidak lama dulu. Kata ayah, kisah benar ini dikirim oleh kawan ayah lewat email account ayah. Ikuti dan hayatilah..
"Si Penjual Tempe"
Pada suatu ketika dulu, ada seorang penjual tempe di sebuah kampung pedalaman. Seorang hamba Allah ini diuji dengan kedhaifan hidup bagaikan kais pagi makan pagi kais petang makan petang. Hidupnya hanya bergantung pada perniagaan tempenya. Sudah menjadi lumrah berniaga, ada pasang surutnya, tidak kurang juga persaingan sesama peniaga. Namun begitu, hamba Allah ini tidak pernah merungut apatah lagi mempersoalkan Allah tentang takdir hidupnya sebagai seorang yg miskin. Siang dicurahkan tenaganya untuk membuat tempe dan malamnya dihiasi dengan munajat indah berlagu kehambaan, diterangi tahajjud cintanya pada Rabbul I'zzati, melepaskan segala kerinduan dan lelahnya pada si Dia yg maha pengasih lagi pemurah. Begitulah rutin hidup si penjual tempe yang tawadhuk itu.
Di gerainya kebetulan ada seorang peniaga yang juga meniaga tempe sepertinya, boleh dikatakan lebih mewah kehidupannya. Selalu saja orang singgah membeli tempe si peniaga itu. Apakan daya si hamba Allah ini, hanya pondok usang itulah tempatnya berniaga tempe dan itulah satu2satunya harta miliknya selain rumah usang. Nak berpindah ke tempat berniaga baru dia tidak mampu. Tapi dia sentiasa bersyukur dengan rezeki Allah yg kadangkala tenggelam timbul itu.
Nak dijadikan cerita, pada suatu hari ditakdirkan Allah semua tempe yang dibuatnya tidak masak2. Kebiasaannya tempe akan masak setelah beberapa lama diperam tapi kali itu tidak. Maka kekallah tempe itu dalam keadaan yg tidak masak2. Pelbagai usaha dilakukan dengan membuat tempe yg baru tetapi entah di mana silapnya tetap setiap kali tempe yg dibuat tidak masak2. Hamba Allah ini lalu berdoa memohon rezekinya pada Allah. Hampir saja dia tersungkur diuji dugaan hebat itu. Hatinya merintih sayu
" Ya Allah, bagaimana harus aku temui rezekiku lagi. Mengapa aku diuji sebegini, selama ini aku begitu mempercayai-Mu, berharap pada-Mu, siang dan malam aku mengingati-Mu, maka bantulah aku. Kau tunjukkanlah padaku hikmah di sebalik semua ini. Sesungguhnya, aku tidak sanggup lagi menanggung ujian-Mu Ya Allah, bantulah hambu-Mu ini."
Sahabatku sekelian, dengan kuasa Allah yg Maha Mendengar dan Memakbulkan permintaan hamba-Nya, datanglah seorang kaya yang kelihatannya tidak pernah singgah di teratak buruk hamba Allah tadi. Kata si kaya itu. " Maaf, di sini ada dijual tempe yg belum masak?" Hamba Allah itu tadi yang sedang khusyu' berdoa lantas terhenti dan berpaling pada si kaya itu. "Pelik benar orang kaya ini, sepanjang hidupku masih belum pernah orang membeli tempe yg belum masak" hatinya bermonolog. “ Ada. Tapi kenapa tuan nak beli yang belum masak?” Tanya hamba Allah itu kehairanan. “ Saya sebenarnya nak beli untuk anak saya yg belajar di luar negeri. Dah lama anak saya nak makan tempe di rantau orang tu, maklum la kat sana mne ada tempe. Ni pun dah merata tempat saya cari, tapi semuanya jual tempe yg dah masak je. Kalau ada yang belum masak kat sini, saya nak beli kesemuanya sekali”, kata si kaya. Dengan penuh kesyukuran, hamba Allah itu tadi sujud tanda berterima kasih pada Sang Khaliq, bibirnya juga basah dengan zikir hamdalah.
Nah, betapa besarnya hikmah Allah di sebalik dugaan yg Dia berikan pada si hamba itu tadi. Rupa-rupanya, tempe yang tidak masak itu lebih membawa keuntungan padanya berbanding tempe yang sudah masak pada hari itu. Orang kaya itu tadi juga bukan saja membeli tempe bahkan juga mengambil hamba Allah itu tadi bekerja dengannya di bandar. Maka dengan izin dan keredhaan Allah, si hamba itu tadi kini telah berjaya mengembangkan perusahaannya dgn maju. Siapa sangka akan rezeki dan tuah manusia, bak kata pepatah “tuah ayam nampak di kaki, tuah manusia tiada siapa yang tahu” melainkan Sang Pencipta. Ingatlah, “ la yukallifullahunafsan illawusa’ha, laha ma kasabat waa’alaiha maktsabat”. Sesungguhnya Allah tidak membebani seseorang melebihi kemampuannya, dia mendapat pahala dari kebaikan yg dilakukannya dan mendapat keburukan daripada kejahatannya.
Allah bersama-sama dengan sangkaan hamba-Nya. Justeru, bersangka baiklah dengan segala pemberian, nikmat mahupun ujian yang diberikan pada kita yang tidak lain hanyalah sebagai tanda kasih sayang-Nya pada kita. Jangan pernah jemu mengucapkan “innalillahi wa innailahiraji’un”, tatkala diuji, nescaya segala kesabaran kita mampu menjadi wadah kita ke syurga idaman. Insya-Allah~
Subscribe to:
Posts (Atom)